Senen siang kemaren, tepatnya saat kelas Penulisan Naskah Tv dan Radio kita kelas A di ajak pak Syaiful sebagai dosen Matkul buat nonton film dokumenter. Honestly, gue sendiri kurang suka film dokumenter kesannya borring tapi yah mau gimana, tugas adalah bagian dari langkah untuk lulus.. jadi inilah pendapat yang gue buat dan dapet setelah nonton film dokumenter yang berjudul Selamanya Mutiara
Film ini bercerita tentang Mimih Rasinah seorang penari topeng yang sudah menjadi penari topeng hanmpir seumur hidupnya. Mimih Rasinah bukan sekedar penari topeng biasa yang tersembunyi di sebuah kampung. Ia sudah terkenal sampai kemancanegara. Kecintaannya pada tari topeng tidak hanya di nikmati oleh dirinya sendiri Mimih Rasinah dengan senang hati berbagi dengan generasi muda dengan mendirikan sanggar tari miliknya sendiri
Bahkan, di usianya yang sudah lanjut usia Mimih Rasinah masih sangat semangat untuk menari dan memainkan alat musik tradisional. Mimih Rasinah pernah berkata bahwa ia akan terus menari dan bila pada akhirnya ia harus meninggal ia akan meninggal diatas panggung sebagai penari topeng. Pada tahun 2005 Mimih Rasinah benar-benar meninggal diatas panggung saat ia sedang menari.
Mimih Rasinah mengajarkan bahwa cinta sejati tidak melulu harus pada lawan jenis cinta sejati bisa ada pada apapun seperti Mimih Rasinah yang mencintai seni tari sudah seperti belahan jiwanya. Gue sendiri udah belajar tari tradisional dari kecil, namun semakin gue bertambah dewasa dan pindah kekota lain, gue gak pernah latihan nari lagi dan tiba-tiba Mimih Rasinah mengingatkan gue pada masa-masa gue masih belajar nari, saat-saat itu sangat menyenangkan buat gue, rasanya pengen mengulang masa-masa itu lagi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar